MAGETAN | KABARPLUS – Larung Tumpeng Telaga Sarangan disambut sukacita oleh masyarakat. Termasuk pula para pelaku usaha di sekitar danau legendaris itu. Di antaranya adalah diskon untuk berbagai produk kuliner maupun jasa penginapan. Akan tetapi mereka juga tak lupa menyediakan kantong-kantong sampah agar obyek wisata ikonik ini tetap terjaga kebersihannya.
Seperti yang dilakukan oleh pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Magetan. Mendekati jadwal larung tumpeng, yaitu 30-31 Januari mendatang, sejumlah penyedia penginapan anggota PHRI menawarkan potongan harga untuk hotel dan penginapan hingga 10 persen. Ini menjadi upaya untuk memeriahkan Sarangan dengan even larungannya.
Sekretaris PHRI Magetan, Sabtu (25/1/2025) mengatakan, sebentar lagi ada acara hajatan, Larung Tumpeng Sarangan. Saya dan kawan-lawan PHRI sebagai pengusaha di sini harus berusaha memberikan yang terbaik bagi pengunjung Sarangan,” katanya.
Dikatakannya, sejumlah pelaku usaha wisata juga memberikan diskon kepada pengunjung Sarangan. Mulai dari tarif hotel yang didiskon sampai 10 persen, kuliner juga diskon 10%. Ada juga kami jualan makanan free teh atau kopi.
“Kami berharap ini menjadi catatan bagi para pengusaha disini, ayo kita buktikan kita bisa membuat sarangan menjadi luar biasa,” ujarnya.
Aksi diskon ini tidak lepas dari persoalan yang jadi sorotan pada beberapa pekan lalu. Yaitu persoalan sampah yang berceceran di area Telaga Sarangan. Bahkan, Komisi B DPRD Kabupaten Magetan dipimpin ketuanya, Rita, bersama instansi terkait sampai harus turun tangan melakukan sidak untuk melihat situasi yang sempat viral di media sosial.

“Dari sinilah beberapa hari berikutnya pihak PHRI dengan partisipasinya memasang kantong-kantong sampah guna mengurangi berserakannya sampah. Ada sekitar 20 titik kantong sampah yang dipasang pengurus PHRI Kabupaten Magetan di sekitar Telaga Sarangan,” terang Nisan.
Terkait problema sampah di sekitar Telaga Sarangan, Koordinator LIRA Wilayah Mataraman Wiji turut berkomentar. Wiji yang menyatakan telah melakukan peninjauan lokasi menyayangkan kurangnya kesadaran para pelancong dalam membuang sampah.
Karenanya, LIRA sangat mengapresiasi PHRI Magetan yang bergerak lebih cepat untuk ikut membantu pihak Pemkab Magetan dalam menjaga citra Telaga Sarangan sebagai obyek wisata kebanggan Magetan. “Semoga apa yang dilakukan pihak PHRI bisa menjadi contoh yang lain,” pungkas Wiji. (aln)