Spread the love

MADIUN | KABARPLUS – SMA Negeri 1 Mejayan Kabupaten Madiun hingga kini belum bisa merealisasikan pembangunan tempat parkir sekolah. Padahal pada 2022 lalu, pihak sekolah setempat sudah meminta sumbangan kepada setiap siswa baru sebesar Rp2 juta dan sudah terkumpul sebanyak Rp200 juta.

Atas ketidakpastian rencana pembangunan tempat parkir tersebut, sejumlah orang tua murid SMA Negeri 1 Mejayan mulai mempertanyakan keseriusan pihak sekolah setempat.

Pasalnya, permintaan sumbangan sudah berlangsung sejak tahun 2022 lalu. Namun hingga memasuki tahun 2024 ini, pembangunan tempat parkir yang sedianya akan dibangun 2 lantai tersebut belum juga dikerjakan.

Salah seorang orang tua murid yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi kabarplus.com mengatakan, sumbangan itu ditetapkan melalui rapat komite sekolah. Saat itulah pihak komite sekolah menyampaikan soal rencana pembangunan tempat parkir tersebut.

“Pada rapat itulah pihak komite sudah menentukan nominal sumbangan yang dibebankan kepada orang tua siswa,” ujarnya, Kamis (11/1/2024).

Menurutnya, untuk siswa baru, masing-masing orang tua siswa ditarik sumbangan sebesar Rp2 juta. “Jadi nominal itu sudah ditentukan. Awalnya minta Rp 2,5 juta. Dirasa terlalu besar, maka diturunkan menjadi Rp.2 juta. Tidak ada pilihan. Bahkan orang tua murid sedikit protes, ada guru setempat yang mengatakan, bahwa sekolah ya harus jer basuki mawa bea. mendengar jawaban itu,orang tua murid bisa apa?” ungkapnya.

Ketua Komite Sekolah SMAN 1 Mejayan, Krisna, saat dikonfirmasi mengatakan, sumbangan yang terkumpul saat itu hanya mencapai Rp200 juta.

“Sesuai rencana, pembangunan tempat parkir menghabiskan anggaran hampir Rp500 jutaan lebih. Karena anggarannya kurang, otomatis pembangunan parkir belum bisa direalisasikan,” ujarnya.

Dikatakannya, kurangnya anggaran dikarenakan ada kekhawatiran pihak sekolah untuk minta sumbangan kembali pada siswa baru tahun ajaran 2023 lalu. “Ya, karena pihak sekolah tidak berani minta sumbangan, takut menyalahi aturan nantinya,” ujarnya.

Dijelaskannya, anggaran dari hasil sumbangan tersebut hingga saat ini belum dipergunakan. Direncanakan anggaran tersebut akan dialihkan penggunaannya untuk hal lainnya.

“Anggarannya masih ada disekolah, rencananya akan dialihkan untuk hal lainnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Andrias dari pihak sekolah SMA Negeri 1 Mejayan saat dikonfirmasi membenarkan jika uang hasil pungutan/sumbangan dari orang tua murid pada tahun 2022 lalu, hingga saat ini belum dipergunakan untuk membangun parkir sekolah. Mengingat uang baru terkumpul Rp200 juta saja.

“Sedangkan sesuai kebutuhan untuk membangun parkir sekolah tersebut sesuai tencana menelan anggaran sebesar Rp.500 juta,” ujar Andrias.

Menurut dia, atas kekurangan anggaran tersebut, pihak sekolah berencana mengundang para orang tua murid kembali untuk membahas rencana awal tersebut.

“Ya,untuk membahas pemanfaatan uang hasil sumbangan tersebut, apakah akan tetap dipakai untuk membangun tempat parkir. Jika dipergunakan untuk membangun tempat parkir jelas anggarannya kurang, tapi kalau dialihkan untuk hal lainnya, ya harus minta persetujuan dari orang tua murid,” imbuhnya. (arb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *