MADIUN | Kabarplus – Batu kali memang berlimpah di pinggiran sungai maupun di sekitaran rumah kita. Pada umumnya warga masyarakat, batu kali hanya dimanfaatkan untuk urug jalan maupun urug di halaman depan rumah. Batu kali hanya dipandang sebagai bahan pelengkap material bangunan saja.
Namun di mata Muhamad Abdul Ghofur Azad Zaheb hal itu bebeda. Di tangan seniman ssal Desa Ngepeh, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur ini, batu kali yang tidak memiliki nilai ekonomis bisa disulap menjadi karya seni berharga tinggi.
Pria yang akrab disapa Azad ini mengaku jika dirinya sudah melukis sejak tahun 1980. Lukisan yang dihasilkan pada umumnya dilukis di atas media kanvas kain dan kayu.
Oleh sebab itu, dirinya mencoba untuk mencari media lukis yang berbeda dari yang sudah ia kerjakan. Ia mencoba mencari sesuatu yang baru di sekitarnya dan melihat bongkahan batu batu kecil yang berserak di samping rumahnya.
Batu-batu tersebut lalu ia kumpulkan untuk selanjutnya ia pilah guna menemukan tekstur yang dirasa cocok untuk ia lukis sesuai obyek yang akan dilukisnya.
“Proses berikutnya, batu batu itu saya masukkan ke dalam ember berisi air. Selanjutnya, batu batu itu saya bersihkan dan digosok dengan menggunakan sikat kawat. Ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran tanah yang menepel pada batu,” ujar Azad.
Setelah dirasa bersih, batu batu tersebut ia keringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari. Dirasa sudah kering, batu batu tersebut mulai ia lukis.
“Batu memang bukan media yang ideal untuk dilukis. Oleh sebab itu, saat saya mencari batu kali tidak asal mencari begitu saja. Proses pencariannya, tetap dipilih satu persatu. Ini saya lakukan untuk menyesuaikan gambar yang akan saya lukis di batu tersebut. Misalnya, batu yang berlubang, nanti bisa dilukis semut yang keluar dari sarangnya, jadi kita cari batu yang sedikit unik,” kata Azad saat dikunjungi awak media kabarplus.com di ruang kerjanya melukis.
Untuk hasil lainnya, menurut Azad, seperti lukisan buah strawbery atau lukisan kucing, sudah jadi dan bahkan sempat ia tampilkan di acara Caruban Car Free Day (CFD).
Dirinya juga tidak menyangka, jika yang tadinya terlihat biasa saja dan tidak berharga kini bisa disulap menjadi sebuah karya seni yang layak jual.
“Alhamdulillah, ternyata saat dilihat para pengunjung di CFD, mereka banyak tertarik dan banyak yang menawar. Dari situlah, ide untuk memproduksi lukisan dari media batu muncul. Kebetulan saya bersama rekan-rekan seniman lainnya sedang mencari dan mengumpulkan batu kali. Kalau untuk nyarinya, kami nyari di pinggir sungai besar yang ada di sekitaran wilayah sini saja,” ulasnya.
Disinggung penggunaan cat pewarna, Azad menjelaskan, jika proses pewarnaan sendiri dilakukan dengan menggunakan cat akrilik agar lebih cepat mengering.
” Setelah itu, ada lapisannya lagi. Setelah jadi, saya finishing agar awet. Ini bisa tahan lama juga, bisa tahunan,” kata Azad.
Azad berharap, lukisan media batu kali ini nantinya bisa diminati banyak orang. Lebih dari itu, mereka tertarik untuk membelinya.
” Untuk harga lukisan media batu kali, kami membandrol harga Rp50 Ribu sampai Rp300 ribu.Tergantung obyek yang dipilihnya,” terang Azad. (arb)