KABARPLUS | PONOROGO – Sebuah jembatan penghubung desa bernama Jembatan Dong Kelung ini mungkin jadi bukti bahwa tidak ada kata menyerah terhadap kondisi akibat pandemi. Buktinya, dengan bergotong-royong dan iuran warga plus netizen, jembatan yang sempat hamper runtuh itu kini tegak kembali.
Bahkan, pada Kamis (26/8/2021) siang, jembatan penghubung Desa Baosan Lor dan Desa Sendang, Kecamatan Ngrayun, tersebut diresmikan oleh orang nomor satu di Ponorogo, Bupati Sugiri Sancoko.
“Pembangunan Jembatan Dong Kelung ini sebagian besar dananya dari donatur masyarakat. Saya sebagai Bupati Ponorogo merasa malu karena pemerintah daerah pada masa pandemi harus mengalami banyaknya kendala. Utamanya pada anggaran pemerintah daerah (untuk memperbaiki infrastruktur) yang mengalami banyak pengurangan untuk percepatan penanganan covid-19,” urai Sugiri.
Sugiri secara khusus menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Desa Sendang dan Baosan Lor yang telah memberikan kontribusi berupa tenaga, pikiran dan materi. “Kegiatan gotong-royong mohon dilanjutkan. Kami akan menyumbang 200 sak semen untuk rabat jalan pada sisi utara dan selatan jembatan,” lanjut Sugiri.
Sekitar tiga bulan lalu, kondisi jembatan Dong Kelung sangat memprihatinkan. Alasnya terbuat dari kayu dan pegangannya dari bahan bambu. Warga setempat menyatakan, jembatan yang berdiri di atas pondasi lawas itu dibangun oleh warga lima tahun lalu. Tapi kemudian lapuk dan hamper ambruk dimakan usia.
Kondisi ini memancing sejumlah orang untuk mengunggahnya ke sosial media. Jembatan yang terancam ambruk itupun mengundang simpati banyak orang. Warga dan polisi di polsek itu pun melakukan perbaikan dengan upaya seadanya. Namun tak dinyana, banyak donator yang mengirimkan dana kepada panitia, termasuk para netizen yang berada di daerah lain bahkan luar negeri.
Saat ini kondisi jembatan telah kokoh berdiri. Ia telah mampu kembali berperan sebagai penghubung lalu lintas antardesa dengan manfaat besar sebagai penunjang denyut ekonomi di kawasan tersebut. (KP001- foto : istimewa)