KABARPLUS | PONOROGO – Banyak cara untuk menyusukuri nikmat hidup di Indonesia dengan segala keberagaman dan kekayaannya dalam suasana merdeka, bebas tekanan dari pihak manapun. Sala satunya dengan mengikuti detik-detik proklamasi. Bila perlu, di persimpangan jalan pun jadi.
Inilah yang dilakukan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Cabang Ponorogo dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) pada Selasa (17/8/2021) sejak pagi hari. Dengan sejumlah poster imbauan, sejumlah pengurus GP Ansor Ponorogo mengajak masyarakat untuk mengikuti peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan dengan berhenti dan melakukan penghormatan sejenak.
Lokasinya adalah di perempatan Pasar Legi Ponorogo. Sebuah persimpangan paling sibuk di Ponorogo sebab merupakan simpul dari area bisnis, pemerintahan dan permukiman warga.
Dan, seolah gayung bersambut, kegiatan bertema 17-an ala Banser ini mendapat simpati masyarakat Ponorogo. Dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan, kegiatan ini berjalan lancar.
Sekitar pukul 10.14 WIB, para petugas Banser dan kader GP Ansor Ponorogo bersama personel Polres Ponorogo mulai menghentikan kendaraan yang melintas. Sejumlah warga tampak mulai turun dari kendaraannya dan menghadap bundaran yang di tengahnya berdiri patung Adipura Ponorogo.
Sejumlah petugas dari organisasi kepemudaan ini menuju ke sekeliling bundaran sambil membawa bendera merah putih. Mereka membentuk formasi lingkaran menghadap keluar dan menegakkan bendera.
Tepat pukul 10.17 WIB, seluruh warga yang telah bersiap melakukan penghormatan. Puluhan warga di tepian jalan, di depan gedung Pasar Legi, di bawah lampu merah dan di sudut-sudut persimpangan tampak menegakkan badan dan melakukan sikap hormat kepada Sang Saka Merah Putih. Khidmat.
“Kita mengajak warga, yang pedagang, pejalan kaki, pengendara motor dan lainnya untuk berhenti sejenak di sini. Sebab memperingati momen bersejarah tidak harus di lapangan yang justru membentuk kerumuman. Dengan sejenak di sini, kita membuktikan kesyukuran atas kemerdekaan bangsa Indonesia ini,” ungkap Ketua GP Ansor Ponorogo Syamsul Ma’arif usai kegiatan.
Kegiatan ini juga merupakan bentuk dari ikhtiar untuk terus mengkampanyekan cinta tanah air meski sedang dalam kondisi pandemi. “Jadi meskipun kita di tengah pandemi, tapi kita tidak boleh melupakan semangat syukurnya. Sebab, seberapapun banyaknya musibah atau penyakit, masih lebih banyak nikmatnya. Sehingga kita harus selalu bersyukur,” imbuhnya.
Ia berharap, sikap cinta tanah air dan kesyukuran atas nikmat Allah ini tidak hanya berlangsung kali ini saja. Di masa mendatang, pada peringatan yang sama, bentuk penghormatan terhadap lambang Negara seperti yang telah dilaksanakan bisa dilakukan di mana pun tempat. Dengan begitu, sikap kesyukuran atas kondisi yang ada dan kecintaan terhadap tanah air terus terjaga.
“Sebab hubbul wathon minal iman. Mencintai Negara adalah bagian dari keimanan kita,” tutupnya. (KP001)