
KABARPLUS – Sebanyak 3.000 personel dari berbagai unsur dikerahkan untuk melaksanakan pengamanan berbagai tahapan Pilkada Ponorogo 2020. Mereka akan mengamankan berbagai obyek vital dan fasilitas umum dari macam-macam ancaman dan kerawanan ketertiban umum selama pesta demokrasi tersebut berlangsung.
Hal ini diutarakan Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Aziz, usai Apel Gladi Kesiapan Sispamkota Operasi Mntap Praja Semeru 2020 Dalam Rangka Pengamanan Pemilukada Tahun 2020 di Kabupaten Ponorogo Pada Masa Pandemi Covid-19 di Aloon-Aloon Ponorogo, Jumat (4/9/2020).
AKBP Aziz mengatakan, untuk pengaman pilkada dari tahap pendaftaran paslon hingga pengumuman pemenang pilkada pihaknya akan mengerahkan sekitar 3.000 personel. Pasukan ini terdiri dari anggota Polres Ponorogo, anggota Polres sekitar yang diperbantukan, anggota polisi dari Polda Jatim, personel Brimob lengkap dengan Satuan Penjinak Bom, TNI dari Kodim 0802 Ponorogo dan Satpol PP Kabupaten Ponorogo.
“Tahap demi tahap kita lakukan pengamanan. Personel akan tersebar di seluruh polsek dan seluruh penjuru Ponorogo. Mereka juga akan mengamankan obyek vital seperti kantor-kantor pemerintah, PLN, dan sebagainya,” ungkap AKBP Aziz.

Soal kerawanan, AKBP Aziz menyatakan pihaknya terus melakukan pemetaan. Di antaranya terkait dengan black campaign atau kampanye hitam saling menjelekkan yang cenderung pada ujaran kebencian. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Sentra Gakkumdu atau Sentra Penegakaan hukum Terpadu dan Bawaslu untuk memberikan penilaian sampai tindakan hukum.
“Nah, kita juga akan siapkan personel untuk patroli secara siber (mengawasi medsos dan website). Dan sampai saat ini belum ada sesuatu hal yang kita nilai menonjol, seperti hoax atau sejenisnya,” ujar AKBP Aziz.
Usai apel, Polres Ponorogo menggelar Tactical Floor Game (TFG). Dengan cara ini para tamu undangan seperti para anggota Forkopimda Ponorogo, perwakilan parpol dan ormas diberi gambaran cara-cara pengaman dan titik-titik yang menjadi titik berat pengamanan. Termasuk penempatan pasukan dan cara pergeseran bila terjadi kondisi darurat keamanan.
Dalam gladi lapang tersebut, personel Polres Ponorogo, TNI Kodim 0802 Ponorogo, Satpol PP Pemkab Ponorogo, dan anggota Brimob Polda Jatim memeragakan tahap demi tahap pemilihan suara. Mulai dari kampanye, pengiriman logistik pilkada, pencoblosan, protes hasil hitung suara, sampai upaya menangani unjuk rasa terkait hasil pilkada. Ada pula peragaan penjinakan dan pemusnahan bom yang menjadi ancaman terhadap obyek vital di Ponorogo.
Pada semua jenis pengamananan, personel pengamanan melakukannya dengan protokol kesehatan. Di antaranya adalah penggunaan masker, pengukuran suhu saat masuk TPS, pemakaian handsanitizer sampai evakuasi korban unjuk rasa oleh petugas ber-APD lengkap standar tenaga medis covid-19. (kp001)