MADIUN | KABARPLUS – KAI Daop 7 Madiun memastikan adanya keterlambatan serta pembatalan beberapa perjalanan kereta api akibat kondisi cuaca ekstrem di wilayah Daerah Operasi 4 Semarang, yang menyebabkan luapan air di kilometer 2+3 hingga 3+0 pada jalur hulu dan hilir antara Stasiun Alastua – Semarang Tawang.
Kondisi tersebut terdeteksi sejak Selasa, 28 Oktober 2025 pagi. Sebagai bentuk tanggung jawab pelayanan, KAI memberikan pengembalian biaya tiket 100 persen di luar bea pesan bagi pelanggan yang memilih untuk membatalkan perjalanan akibat keterlambatan lebih dari satu jam atau karena perubahan rute perjalanan. Mekanisme kompensasi ini berlaku bagi pelanggan yang tidak berkenan melanjutkan perjalanan karena keterlambatan atau pola operasi memutar.
Rokhmad Makin Zainul, Manajer Humas Daop 7 Madiun, menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api, termasuk seluruh pelanggan di dalamnya, menjadi prioritas utama KAI.
“Keselamatan pelanggan selalu menjadi hal yang utama. Kami berterima kasih atas pengertian dan kesabaran pelanggan, keluarga yang menunggu, serta masyarakat dalam situasi ini,” ujar Zainul.
Menurut dia, Proses pengembalian dapat dilakukan di loket stasiun atau melalui Contact Center 121. Pengajuan klaim dapat dilakukan hingga maksimal H+7 dari tanggal keberangkatan. Sementara itu, untuk pengembalian bea akibat turun kelas pelayanan, proses hanya dapat dilakukan melalui loket stasiun.
“Selain fasilitas pembatalan, KAI juga menyiapkan layanan kompensasi tambahan bagi pelanggan yang tetap melanjutkan perjalanan sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain pemberian minuman dan makanan ringan untuk keterlambatan lebih dari tiga jam, serta tambahan makanan berat jika keterlambatan mencapai lebih dari lima jam.
Zainul menambahkan bahwa petugas prasarana KAI Daop 4 Semarang berada di lokasi untuk melakukan pemantauan dan penanganan di lapangan. Upaya normalisasi lintas terus dilakukan agar jalur Alastua – Semarang Tawang dapat segera dilalui dengan aman.
KAI juga menyiagakan petugas untuk melakukan pemantauan intensif terhadap ketinggian air, stabilitas jalur, serta sistem drainase di sekitar rel. Selain itu, KAI mengoperasikan lokomotif Diesel Hidrolik BB 304 sebagai langkah antisipatif agar perjalanan kereta tetap dapat berjalan dengan aman. (arb)
