Spread the love

MADIUN | KABARPLUS – Pasangan calon (paslon) Maidi-F Bagus Panuntun (Madiun) dinyatakan masih unggul ketimbang paslon Inda Raya Ayu Miko Saputri-Aldi Dwi Prastianto (Dadi) dan paslon Bonie Laksmana-Bagus Rizki Dinarwan (Bonus) dalam survei elektabilitas paslon pada Pilkada Kota Madiun kali ini.

 

Hal ini terungkap saat lembaga penelitian The Republic Institute kembali melakukan survei. Hasilnya, angka elektabilitas alias tingkat keterpilihan pasangan calon (paslon) mengalami pergerakan dibandingkan hasil survei yang dilakukan pada 27-31 Oktober lalu.

 

Dalam survei elektabilitas ini, lembaga penelitian The Republic Institute Menggunakan metode analisis stratified random sampling dengan margin of error sebesar 3,2 persen dengan 800 responden yang tersebar di seluruh kelurahan di Kota Madiun pada 13-18 November.

 

Disebutkan survei elektabilitas paslon Madiun mengalami kenaikan dan unggul di angka 67,2 persen. Angka itu naik sekitar 1,5 persen dibandingkan hasil survei sebelumnya.

 

‘’Melihat hasil survei, elektabilitas masing-masing paslon mengalami kenaikan maupun penurunan,’’ ungkap Peneliti Utama The Republic Institute Sufiyanto saat rilis pers, Rabu (20/11/2024)

 

Sufiyanto menyebutkan, paslon Bonus di angka 24,5 persen yang notabene mengalami penurunan 0,5 persen dari survei sebelumnya. Lalu, paslon Dadi mengantongi elektabilitas 5,5 persen atau naik 0,3 persen dari hasil survei sebelumnya.

 

‘’Sedangkan sisanya atau 2,8 persen responden belum menentukan pilihan mereka,’’ paparnya.

 

Selain elektabilitas, lanjut Sufiyanto, The Republic Institute juga merilis survei efektivitas debat publik dan kampanye masing-masing paslon. Hasilnya, debat publik memiliki pengaruh 57,4 persen atas pertimbangan masyarakat dalam memilih paslon. Lalu, 25,7 responden mengaku tidak terpengaruh dan 16,9 persen sisanya memilih tidak menjawab.

 

Dari survei tersebut, sebesar 60,5 persen mengaku menerima debat publik yang disampaikan paslon Madiun. Kemudian, 24,4 persen milik paslon Bonus dan paslon Dadi di angka 6,1 persen. ‘’Untuk debat publik ini ada sekitar 9 persen responden memilih tidak tahu dan tidak menjawab,’’ jelasnya.

 

Sedangkan untuk survei efektivitas kampanye, sambung dia, paslon Madiun dinilai responden cukup efektif berkampanye di angka 62,5 persen. Disusul paslon Bonus sebesar 25,4 persen dan paslon Dadi di angka 7,1 persen. ‘’Ada sekitar 5 persen responden memilih tidak tahu dan tidak menjawab pertanyaan efektivitas paslon dalam berkampanye,’’ ujar Sufiyanto.

 

Dia menilai pergerakan data masih kemungkinan terjadi seiring adanya debat publik kedua serta beberapa hari masa kampanye. Namun, perubahan tidak signifikan lantaran tingkat kepastian memilih responden cukup tinggi. Yakni, mencapai 82 persen. ‘’Ada beberapa variabel yang memengaruhi selain debat dan kampanye. Yaitu pemilih rasional yang menunggu program dan sebagian pemilih yang masih berharap imbalan,’’ bebernya.

 

Di samping itu, Sufyanto menyebut pihaknya juga melakukan survei tingkat popularitas dan liketabilitas masing-masing calon. Untuk popularitas, Maidi dan Inda Raya Ayu Miko Saputri di angka 100 persen dengan. Disusul F Bagus Panuntun (99,9 persen); Bonie Laksmana (98,7 persen); Bagus Rizki Dinarwan (98 persen); dan Aldi Dwi Prastianto (79,3 persen).

 

Sedangkan untuk tingkat liketabilitasnya, lanjut dia, Maidi menduduki tingkat kesukaan masyarakat paling tinggi sebesar 80,2 persen. Kemudian, F Bagus Panuntun (66,9 persen); Bonie Laksmana (57,8 persen); Bagus Rizki Dinarwan (55,5 persen); Inda Raya Ayu Miko Saputri (50 persen) dan Aldi Dwi Prastianto (45,7 persen). ‘’Dalam survei popularitas Maidi dan Inda Raya Ayu Miko Saputri mencapai 100 persen karena merupakan petahana,’’ pungkasnya. (arb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *