Pergelaran wayang golek Sang Jenderal olek Ki Dalang Kyai Gresek memukau siswa dan warga yang menghadiri Arture Project, Sabtu (24/2/2024) malam.Pergelaran wayang golek Sang Jenderal olek Ki Dalang Kyai Gresek memukau siswa dan warga yang menghadiri Arture Project, Sabtu (24/2/2024) malam.
Spread the love

SUKOHARJO | KABARPLUS – Gelar wayang kulit Gatotkaca Lahir dan wayang golek Sang Jenderal menjadi acara puncak Arture Project yang digelar SMAIT Nur Hidayah Sukoharjo, Jawa Tengah yang dilaksanakan sehari penuh pada Sabtu (24/2/2024).

Pergelaran diawali oleh tampilnya dalang cilik Ki Handal Rinestu yang mulai naik panggung sekitar pukul 20.00 WIB. Peringgit yang baru berusia 6 tahun ini begitu lincah memainkan jajaran kulit-kulit berlukiskan karakter pewayangan dalam cerita bertema gemblengan keras yang menjadikan seseorang lebih kuat dan sakti.

“Pergelaran ini diharapkan dapat menumbuhkan wawasan dan rasa kebudayaan. Serta memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya wayang, kepada murid SMAIT Nur Hidayah dan warga sekitar,” ujar Kepala SMAIT Nur Hidayah Muhammad Ihsan Fauzi dalam sambutannya.

Penampilan dalang cilik Ki Handal Rinestu pada Arture Project, Sabtu (24/12/2024)
Penampilan dalang cilik Ki Handal Rinestu pada Arture Project, Sabtu (24/12/2024)

Dilaksanakan pula penyerahan gunungan wayang dari Kepala SMAIT NH kepada Kepala Desa Pucangan Budiyono. Hal ini menandai dimulainya puncak acara Arture Project yang berupa pergelaran wayang golek dengan lakon Sang Jenderal. Pergelaran mengambil tempat di Graha Yunita, Sukoharjo, Jawa Timur.

Dalam pergelaran oleh Ki Dalang Kyai Gresek ini, diceritakan tentang kehidupan kerajaan, di mana raja di sebuah negeri Cina memerintahkan jenderalnya untuk menjalin hubungan persahabatan yang telah lawas. Dalam perjalanannya menuju Jawa, sang jenderal mengalami banyak rintangan. Mulai dari yang mengancam nyawa hingga tentang cinta. Cerita yang sebenarnya sederhana menjadi begitu menarik karena dibawakan dengan hadirnya lagu-lagu Cina di hampir setiap adegan.

Presiden OSIS SMAIT NH Sukoharjo Fathin Muharrik Haqqi menyatakan, dalam program kerja kali ini pihaknya mencoba tantangan baru untuk memperluas jaringan ukhuwah dengan mengundang perwakilan dari sekolah menengah atas lain. Yaitu SMKIT Smart Informatika Surakarta dan SMAIT Ibnu Abbas Klaten.

Acara dinilai berjalan sukses, pun maksud untuk melestarikan kebudayaan Indonesia melalui pementasan wayang. “Wayang golek ini ternyata menarik antusiasme begitu besar dari para penonton dan warga sekitar. Kami nilai acara ini sukses. Begitu pula maksud untuk melestarikan kebudayaan Indonesia melalui pementasan wayang bisa terealisasi,” kata Fathin.

Pada Sabtu pagi, Arture Project diisi dengan kegiatan edukasi keris kepada para siswa. Yaitu terkait nilai seni, makna budaya hingga seluk-beluk keris di masa pra hingga pasca masuknya Islam ke Indonesia. (dio/adv/kp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *