MADIUN | Kabarplus – Alun-Alun Caruban berubah nama. Sekarang, lapangan luar kebanggaan warga Kabupaten Madiun ini menjadi Alun-Alun Reksogati. Selain sebagai perwujudan masterplan, penggantioan ini juga jadi tetenger bagi sejarah Madiun.
Pemerintah Kabupaten Madiun resmi mengganti nama Alun-Alun Caruban dengan alasan penggantian nama ini mengacu pada masterplan awal pembangunan pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun baru yang berada di Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.
“Sesuai Master plan awal, pembangun pusat Pemerintahan baru di Mejayan sebenarnya sudah ada namamya masing-masing, Untuk nama pendoponya, itu namanya pendopo Ronggo Jumeno, didepan pendopo ada alun-alun yang nama sebenarnya adalah alun-alun Reksogati, bukan alun alun Caruban. Sedangkan untuk nama masjidnya yaitu masjid Quba,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun Muhamad Zahrowi, AP saat dikonfirmasi Kabarplus.com, Kamis (28/12/2023).
Menurutnya, penggantian nama menjadi Reksogati tidak menjadi soal. Nama Reksogati dipilih karena Reksogati adalah nama salah satu pejuang atau tokoh pendiri Kabupaten Madiun,
“Jadi jika ada yang bertanya, siapa sih Reksogati itu sebenarnya? Maka secara tidak langsung akan memberikan pembelajaran. Ya, sejarah itu penting,” pungkasnya.
Disinggung oleh awak media, apakah Caruban tidak memiliki sejarah? Zahrowi pun menjelaskan, jika nama Caruban lebih spesifik bicara tentang kawasan atau wilayah saja.
“Awalnya nama alun alun Caruban dipakai itu untuk proses saja, tidak masalah, ya sebagai pengenalan saja. Saya tegaskan, penggantian nama alun-alun tidak punya maksud tertentu atau kepentingan lainnya, tapi ini lebih ke sejarah,” tegas Zahrowi. (arb/dil)