JATIM | KABARPLUS – Forkopimda Jawa Timur terus berupaya meningkatkan keamanan dan kondisi kondusif di wilayahnya. Salah satunya dengan melaunching Omah Rembug dan Revitalisasi Siskamling yang dilaksanakan di Mapolda Jatim, Selasa (31/1/2023).
Launching dilakukan bersama oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Hermanto, dan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf.
“Terima kasih kepada Kapolda Jatim telah menginisiasi kegiatan Omah Rembug ini. Semoga kegiatan ini menjadi ladang amal jariyah bagi pak Kapolda dan kita semua. Dan saya minta kepada kepala desa, lurah, Babinsa dan Babinkamtibnas bisa menjadi complex problem solving di tengah-tengah masyarakat. Jangan jadi problem maker. Ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo,” ujar Gubernur Khofifah.
Dikatakan Khofifah, di Jatim terdapat 664 kecamatan, 777 kelurahan dan 7724 desa. Berarti ada kebutuhan 8.501 Babinsa dan Babinkamtibmas sebagai upaya menciptakan keamanan dan ketertiban di wilayah administratif paling bawah atau tingkat desa.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menganalogikan bahwa titik rentan kekuatan berada pada rantai terlemah. Salah satu rantai kekuatan tersebut adalah membangun ketahanan keluarga. Di mana ketahanan keluarga, merupakan faktor penting guna mewujudkan harmonious partnership dalam kehidupan bermasyarakat.
“Dalam struktur PBB ada unit yang mengatasi family resilience. Begitu juga di paling bawah unit terkecil adalah keluarga,” paparnya.
Oleh karena itu pihaknya berharap, Omah Rembug harus dikomandoi tokoh-tokoh arif dan bijak atau tidak berpihak dan mampu menjadi penengah sehingga dapat memberikan keadilan dalam penyelesaian masalah.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Toni Hermanto menjelaskan, jajaran Forkopimda Jatim merevitalisasi kembali masalah siskamling dan Omah Rembug. Omah Rembug ini bagian dari upaya jajaran Forkopimda untuk lebih menyederhanakan persoalan-persoalan yang dirasakan di masyarakat sehingga memberikan kemudahan dan kecepatan penyelesaian
“Ini langkah mendeteksi persoalan yang terjadi di wilayah itu sendiri. Sehingga aktivitas kegiatan siskampling yang mungkin selama ini sudah mulai tidak aktif lagi itu kita revitalisasi kembali untuk berperan termasuk langkah rumah rembug ini,” jelasnya.
“Kita berharap betul dengan penyederhanaan proses dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat akan lebih mudah dan tidak membebani masyarakat ini konsep yang dihadirkan dalam kegiatan pada hari ini,” tutupnya. (kmfjtm/dey)