KABARPLUS | PONOROGO – Langkah mantan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengajukan utang ke PT Sarana Multi Infratruktur (SMI) ternyata diikuti oleh Bupati Ponorogo saat ini Sugiri Sancoko. Alasannya sama, untuk memperbaiki jalan rusak di berbagai titik di Ponorogo yang merupakan jantung ekonomi.
Langkah yang dulu jadi perdebatan dan jadi ‘komoditas’ kampanye hitam dan akhirnya gagal cair ini disebut-sebut sedang diajukan. Besaran pinjaman yang diajukan sekitar Rp155 milir atau Rp45 miliar lebih kecil dibanding yang pernah diajukan Ipong. Tenornya sama-sama lima tahun. Hanya saja, pinjaman yang diajukan Sugiri memakai aturan baru, terdapat bunga pinjaman sebesar 5,56 % per tahun flat, sedangkan pinjaman yang diajukan Ipong bunganya nol persen.
Cicilan pertahunnya sebesar Rp41 miliar. Angsuran dan bunganya dibayar sekali setahun. Pemkabnya tidak perlu menransfer atau mengirim uang ke PT SMI, tapi langsung dipotong oleh pemerintah pusat dari Dana Alokasi Umum (DAU) jatah APBD Ponorogo mulai 2022 sampai 2026. DAU adalah sumber terbesar APBD Ponorogo.
“Saya dan Bu Wabup (LIsdyarita) ini sudah menangkap persoalan tentang infratruktur ini dan mencari solusinya. Salah satunya, Pemkab Ponorogo kembali mengajukan pinjaman PEN ke PT SMI,” ungkap Sugiri, Rabu (8/9/2021).
Disebutkannya dengan pinjaman yang merupakan program PEN atau Percepatan Ekonomi Nasional ini, sejumlah jalan rusak yang merupakan ‘jantung ekonomi’ masyarakat Ponorogo akan menjadi prioritas untuk segera dibangun dan diperbaiki.
Harapannya, sebelum akhir tahun 2021 ini pinjaman itu telah cair dan bisa segera mendanai pembangunan infratruktur yang ada. Mulai dari infrastruktur desa, jalan poros desa, dan sebagainya.
“Yang pasti kita memprioritaskan pembangunan jalan-jalan yang menjadi jantung perekonomian, jalan yang mendorong bergeraknya ekonomi masyarakat,” ulasnya. (KP001)