Kapolres Ponorogo AKBP Muchamad Nur Aziz, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Dandim 0802 Ponorogo saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Semeru 2021.
Spread the love

PONOROGO, KABARPLUS – Polres Ponorogo akan melakukan pengawasan ketat kepada para pemudik yang merupakan pelintas batas. Sebanyak tiga pos pengamanan dan dua pos pelayanan telah disiapkan untuk pengamanan dan pelayanan selama Operasi Ketupat Semeru 2021.

Kapolres Ponorogo AKBP Muchamad Nur Aziz, Rabu (5/5/2021) usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2021 mengatakan, pada pos-pos tersebut telah disiapkan 260 personel lintas sektor. Mulai dari Polri, TNI, Satpol PP sampai tenaga kesehatan. Hal ini untuk mengantisipasi berbagai langkah yang diperlukan saat mengamankan dan mengawasi para pemudik.

Soal pemudik yang ngeyel masuk ke Ponorogo, AKBP Nur Aziz menyatakan ada beberapa skenario berjenjang. Yaitu dengan pemeriksaan berkas bebas covid-19 sampai para rapid test.

“Kita akan cek mulai dari surat izinnya, lalu secara random kita rapid test. Kalau ada yang reaktif ya kita komunikasikan dengan Dinkes untuk lanjut tes. Kalau terkonfirmasi positif, ya biar nanti dikirim ke shelter. Kalau negative ya silakan lanjut,” kata AKBP Mur Aziz sambil menyebut pos tersebut ada di Biting, Sawoo, Mlilir, Ngebel (pelayanan) dan depan Masjid Agung Ponorogo (pelayanan).

Ada pula kemungkinan tindakan untu meminta pemudik putar balik. Namun, kata AKBP NUr Aziz, langkah ini mungkin akan jarang dilakukan mengingat kemungkinan para pemudik dari kota-kota besar sudah akan tersaring di pos kabupaten lain seperti di Wonogiri maupun Madiun.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang menjadi pimpinan apel mengatakan, seluruh forkopimda akan mengambil langkah yang semanusiawi dan sebijaksana mungkin dalam memberi tindakan kepada pemudik yang ngeyel masuk ke Ponorogo.

“Yang paling penting kesadaran. Sehebat apapun aturan, seketat apapun aturan maupun penjagaan, tapi kalau kesadaran tidak terbentuk maka teta akan susah. Karena itu saya mengetuk relung hati yang paling dalam dari masyarakat untuk menyadari bahwa covid-19 ini sangat berbahaya,” ujarnya. (KP001)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *