Spread the love

PONOROGO, KABARPLUS – Kreatifitas dua pemuda desa di Ponorogo ini benar-benar berbahaya. Bahkan, nyawa mereka taruhannya. Selasa (27/4/2021), keduanya tewas akibat inovasinya dalam membuat petasan untuk memeriahkan perayaan lebaran.

Adalah SU dan SA, kakak beradik 23 tahun dan 21 tahun, warga Dukuh Ngasinan, Desa Sukorejo, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Dari informasi yang dihimpun, saat kejadian, mereka sedang merakit petasan alias mercon untuk dirangkai sebagai ekor balon udara. Balon plastik raksasa ini akan diterbangkan menjelang atau setelah Hari Raya Idul Fitri dua pekan mendatang.

Berbagai petasan berbagai ukuran sudah terkumpul sebanyak lebih dari satu bakul. Balon setengah jadi lengkap dengan daun kelapa yang apinya jadi ‘pemicu terbang’ juga sudah tersedia. Umumnya, petasan disusun dari yang kecil menuju yang besar. Denga begitu, saat balon mencapai ketinggian yang cukup, petasan terbesar akan terlepas dan meledak di udara.

Sumber kabarplus.com menyebutkan, bisa jadi SU dan SA menginginkan petasan terakhirnya benar-benar menghasilkan suara yang membahana. Karenanya, keduanya kemudian berkreasi membuat ‘petasan gong’ dengan mengoprek tabung elpiji 3 kg alias tabung gas melon. Tabung ini kemudian diisi dengan mesiu dari bubuk mercon.

Namun nahas, pada Selasa malam sekira pukul 21.30 WIB, petasan tersebut meledak di luar rencana. Polisi belum bisa memastikan penyebab ledakan atau petasan mana yang lebih dulu meledak. Tapi yang pasti, sebuah ledakan hebat telah terjadi dan menewaskan keduanya. Dan, petasan gas melon juga telah hancur lebur.

Yang mengenaskan, salah satu korban tewas dalam kondisi kaki terputus dan terpisah hingga beberapa belas meter akibat kekuatan ledakan. Ledakan sendiri terdengar hingga sekitar 8 km. Korban lainnya mengalami luka bakar lebih dari 95 persen dan meninggal saat berada di RSUD Ponorogo.

Ledakan juga mengakibatkan cor lantai dua rumah mereka berlubang. Atap galvalum yang dipasang beberapa bulan lalu juga hancur dan beterbangan hingga 50 meter. Kaca di sebelah rumah mereka juga remuk. Beruntung rumah mereka berada di ujung jalan dan berbatasan dengan persawahan.

“Perkiraan, mereka ini mau membuat balon udara. Kita menemukan barang bukti plastik balon, blarak (daun kelapa), bubuk mercon, beberapa bahan kimia dan berbagai barang bukti lainnya,” ungkap Kapolres Ponorogo AKBP Mochamad Nur Azis di sela olah TKP, Rabu (28/4/2021).

Kapolres mengimbau agar masyarakat menaati ketentuan yang ada. Yaitu dilarang menerbangkan balon udara tanpa awak, juga dilarang membunyikan petasan.

“Kami belum sempai pada kesimpulan terkait kejadian ini. Tapi itu imbauan kami,” ujarnya. (KP001)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *