Pemerintah Kota Madiun menutup Pasar Kawak Kota Madiun. Direncanakan, penutupan dilakukan selama tiga hari mulai Minggu (10/1/2021) sampai Selasa (12/1/2021). Sebelumnya, Pasar Besar Madiun (PBM) sudah ditutup terlebih dahulu.
Spread the love

MADIUN, KABARPLUS – Sejumlah Pedagang Pasar Kawak di Kota Madiun diketahui menunjukkan hasil reaktif saat dilakukan rapid test covid-19 beberapa hari lali. Menyikapi hal ini, Pemerintah Kota Madiun menutup pasar ini menyusul penutupan Pasar Besar Madiun (PBM) sudah ditutup terlebih dahulu karena temuan beberapa pedagang yang psitif covid-19.

Rencananya, penutupan akan dilakukan selama tiga hari mulai Minggu (10/1/2021) sampai Selasa (12/1/2021). Pemkot mengambil sikap menutup Pasar Kawak untuk menekan penyebaran covid-19 di lingkup pasar.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun, Ansar Rasidi mengatakan, selama pasar ditutup, petugas akan melakukan sterilisasi dengan penyemprotan cairan desinfektan.”Pada masa tiga hari ditutup untuk itu kita melakukan sterilisasi terhadap kondisi pasar,” katanya, Minggu (10/1/2021).

Pedagang akan kembali diizinkan berjualan di Pasar Kawak mulai Rabu (13/1/2021). Namun ada syarat. Mereka harus bisa menunjukkan surat keterangan rapid test dengan hasil non reaktif (NR) ke petugas. Kebijakan itu diberlakukan untuk menjamin kesehatan pedagang serta keamanan dan kenyamanan pengunjung pasar.

“Selama pasar ditutup, kami menyiapkan enam personel di tiga pintu Pasar Kawak untuk tidak memastikan tidak ada yang keluar masuk,” katanya.

Ansar menyebut, secara keseluruhan ada 269 pedagang yang berjualan di Pasar Kawak. Dari jumlah itu, 28 persennya dinyatakan reaktif berdasarkan screening massal. Kemudian untuk pengamanan dan pemantauannya juga melibatkan anggota Satpol PP dan aparat kepolisian.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Madiun, Rusdiyanto menyatakan, prosentase pedagang yang reaktif cukup tinggi. Apalagi, banyak pedagang yang jualanya adalah makanan, berbeda dengan PBM yang lebih banyak menyediakan sayur dan konveksi.

“Jadi biar tidak menimbulkan gejolak kaitannya penyebaran covid-19, makanya kita tutup sementara setelah PBM buka. Kita lakukan penyemprotan yang masif juga disana,” ucapnya.(KP006)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *