Spread the love

LUMAJANG | KABARPLUS – Sempat dinyatakan tersesat dan dicari oleh Tim BPBD Lumajang, enam pendaki Gunung Lemongan ternyata hanya ingin berkemah dan bersantai di dekat puncak gunung. Namun asik-asikan nyantai mereka akhirnya tak sesuai rencana, sebab mereka akhirnya dievakuasi dan dijemput oleh orang tuanya.

Mereka dievakuasi Polisi Kehutanan (Polhut) Perhutani. Pasalnya BPBD Lumajang telah menyerahkan soal kasus mahasiswa tersesat tersebut ke Polhut. “Dari teman-teman dari BPBD Lumajang dialihkan ke Polhut Perhutani,” kata Petugas Pusdalops BPBD Lumajang, Dwi Nurcahyo, Sabtu (28/1/2023).

Keenam pendaki yang berstatus mahasiswa Lumajang tersebut terdiri dari empat laki-laki dan dua. Belakangan diketahui, para pendaki itu tidak meminta izin orangtuanya saat pendakian ke Gunung Lemongan. Di antara mereka ada yang pamit study tour ke Surabaya dan alasan lainnya.

“Mereka tidak meminta izin orangtuanya saat pendakian ke Gunung Lamongan. Mereka ada yang pamit study tour ke Surabaya,” jelasnya.

Sebelumnya, keenam pendaki dilaporkan kehilangan arah saat mendekati puncak. Laporan dilakukan oleh kawan salah satu pendaki yang berada di kota yang mendapat kabar dari salah satu pendaki bahwa mereka kehilangan arah. Namun belakangan beredar video berdurasi 8 detik menggambarkan aktivitas para pendaki yang tersesat tersebut.

Di video itu terdengar kalimat tak pantas dari para pendaki. Mereka mengaku hanya berkemah, bukan hilang.

“Iki niate rong dino iki, masak-masak. Iso diwarah ilang, ndak jelas, anying. (Ini niatnya kemping dua hari, masak-masak. Kok dibilang hilang, ndak jelas),” kata salah satu pendaki laki-laki di video yang beredar.

Pada akun instagram @pendakilawas, salah satu yang mengunggah video tersebut terdapatkomen dari salah satu tim penyelamat. dalam sebuah tulisan cukup panjang, anggota tim itu mengungkapkan kekecewaannya kepada pendaki yang ternyata hanya nyantai kemah di gunung.

Sebab memang sempat ada info di WA soal pendaki yang tersesat dan sempat pula ada komunikasi lampu SOS. Namun nomor yang memberikan info kemudian tidak bisa dihubungi dan lampu SOS juga tidak menyala lagi. Petugas yang melakukan pengamatan dengan teropong juga melihat tidak ada lagi kegentingan.

“Petugas yang melihat rekaman video itu pun tidak sedikit yang kecewa, bahkan lebih memilih balik kanan. Sebagian petugas tetap melanjutkan pencarian tersebut,” tulis akun tersebut.

Meski demikian akhirnya mereka dievakuasi oleh Polhut dan dijemput langsung oleh orang tuanya. (det/dey)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *