Spread the love

Ponorogo | Kabarplus.com-PENYAKIT mulut dan kaku (PMK) yang menyerang sapi bukannya tidak dapat sembuh. Medik dan paramedik veteriner Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo terus memantau ternak yang terjangkit penyakit akut yang mudah menyebar melalui infeksi virus itu. Mereka adalah PNS yang bertugas dan berwenang mengendalikan hama dan penyakit hewan.

Petugas dari dispertahankan sengaja memberikan suntikan vitamin dan obat ke sapi yang terjangkit PMK. Di Kecamatan Sukorejo, misalnya, ada puluhan sapi yang masuk pemantauan. Pemilik ternak merasa terbantu. Supriyadi, salah seorang peternak, mengatakan bahwa sapinya langsung mendapat penanganan dari petugas setelah menunjukkan gejala terserang PMK sekitar seminggu yang lalu.

‘’Disuntik vitamin dan obat,’’ kata Supriyadi.

Pada monitoring kedua, Selasa (14/6/2022), tanda-tanda kesembuhan mulai kelihatan. Sapi piaraan Supriyadi sudah doyan makan kawul sendiri. Petugas secara berkala terus memonitor sapi-sapi lainnya di Sukorejo yang terjangkit PMK.

‘’Kami juga diberi penyuluhan, sapi yang sakit harus dipisahkan,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Medik Veteriner drh. Wikan Dediastuti meminta peternak sapi melakukan pencegahan secara mandiri. Di antaranya, menjaga kebersihan kandang, membatasi aktivitas keluar masuk kandang, dan meningkatkan imun ternak.

‘’Masyarakat tidak perlu panik dan khawatir karena virus ini bisa disembuhkan dengan penanganan yang tepat,’’ terangnya.

Meskipun mudah menular, tingkat kematian akibat PMK terbilang rendah di kisaran 1-5 persen. Di antara tanda-tanda sapi yang terserang PMK adalah kondisinya lemah, lesu, air liur berlebihan, susah makan, mulut melepuh, dan kaki pincang. (kominfo/fad/hw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *