Ingin berlibur tapi cuma punya waktu sehari untuk melancong? Jangan khawatir, Tuban bisa menjadi destinasi liburan alternatif untuk plusviewer sekalian. Kabupaten yang terletak di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah ini memiliki tempat wisata yang komplet. Mulai dari wisata alam yang penuh pesona hingga wisata religi untuk me-recharge rohani.
Selain itu, pusat kota Tuban mudah diakses oleh siapapun sebab dilalui oleh transportasi massal lokal maupun angkutan antar kota antar provinsi alias AKAP. Jalan utama yang berada di dekat laut membawa sensasi tersendiri saat melintas kota seribu goa ini.
Berikut enam destinasi wisata hasil catatan kabarplus.com yang bisa dikunjungi hanya dalam satu hari. Ini dia destinasi tersebut sesuai urutan rute perjalanan:
- Gua Akbar
Gua yang kental akan kisah religinya ini sudah memiliki fasilitas yang cukup memadai, seperti lampu warna warni, jalan setapak berpagar besi, dan juga musola. Di sini, plusviewer akan disuguhi oleh kemegahan stalaktit dan stalakmit beragam ukuran, ceruk-ceruk tanah yang penuh dengan tetesan air dari bebatuan, kelelawar yang sesekali beterbangan, dan sekelompok ikan yang berenang di dalam kolam.
Suasananya sangat tenang dan syahdu. Tak heran jika gua ini konon merupakan tempat bertapa dan berkumpulnya para wali. Nah, bagi yang ingin leluasa berjalan-jalan dan ber-swafoto, datanglah lebih awal. Jangan lupa membawa air minum, alas kaki yang nyaman dan masker bagi yang tidak kuat dengan aroma kelelawar.
- Kelenteng Kwan Sing Bio
Berada di lahan seluas empat hektare, kelenteng adalah yang terbesar se-Asia Tenggara dan merupakan satu-satunya kelenteng di Indonesia yang menghadap ke laut. Konon, posisi menghadap ke laut menunjukkan bahwa kelenteng memiliki kekuatan mistis yang tinggi, sehingga siapa pun yang berkunjung, kelak permohonannya akan terkabul.
Tempat ibadah ini juga dilengkapi taman dengan beragam spot foto yang menarik. Salah satunya adalah Patung Dewa Kwan Kong berukuran sekitar 30 meter. Ini adalah patung Kwan Kong tertinggi di Asia Tenggara. Kalau ingin berkunjung, sebaiknya hindari datang saat tengah hari karena teriknya akan mengurangi kenyamanan plusviewer saat menjelajah. Bagi yang beragama Islam, jangan khawatir, karena di sini juga tersedia musola.
- Museum Kambang Putih
Nama ini diambil berdasarkan isi prasasti kuno yang menyebutkan bahwa Tuban dahulunya merupakan kota pelabuhan. Kendati hanya satu lantai, tetapi Kambang Putih memiliki hampir 600 koleksi yang tertata rapi. Mulai dari fosil hingga benda kesenian yang dipilah ke dalam enam ruangan berbeda, sesuai klasifikasi dan masanya. Hal ini untuk mempermudah pengunjung mempelajari perkembangan sejarah di Tuban.
Selain itu, ada koleksi unggulan yang pantang dilewatkan, yakni kalpataru. Kayu yang ukirannya menggambarkan filosofi toleransi beragama ini diperkirakan dibuat pada masa Sunan Bonang. Menarik, bukan? Suasana yang sejuk dan bersih, pegawai yang ramah, dan bebas biaya masuk pasti membuat plusviewer makin betah berada di sini.
- Makam Sunan Bonang
Salah satu wali yang lahir dan dimakamkan di kota ini adalah Syekh Maulana Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang. Nama Bonang didapat karena dalam dakwahnya ia menggunakan alat kesenian tradisional yang disebut bonang. Dan ‘Tombo Ati’ adalah salah satu gending ciptaannya yang populer sampai sekarang. Lagu Tombo Ati ini, bahkan telah diproduksi di studio oleh Opick dalam versi Bahasa Indonesia dengan judul Obat Hati.
Makam tersebut selalu dipadati peziarah, terutama menjelang Ramadan dan musim liburan. Momen seperti ini menjadi berkah bagi para penjual makanan hingga pakaian yang berjajar di sisi kanan dan kiri jalan menuju ke pintu masuk kompleks makam. Awalnya, plusviewer mungkin akan merasa riuh, namun setelah melewati tiga gapura bercorak Hindu Budha, atmosfernya akan berubah menjadi sakral.
- Masjid Agung Tuban
Masjid dibangun pada abad ke-15 ini terletak di samping kompleks makam Sunan Bonang dan tepat menghadap ke alun-alun kota. Meskipun mengalami beberapa kali renovasi, masjid Agung Tuban masih mempertahankan keberadaan kolam kecil setinggi mata kaki di area wudu yang khas dimiliki oleh masjid kuno. Hanya saja, corak bangunannya sudah terpengaruh gaya Timur Tengah, India, dan Eropa. Tak pelak, masjid yang terdiri dari tiga lantai dan enam menara ini disebut sebagai miniatur Masjid Nabawi yang ada di Jawa Timur. Kemegahan arsitekturnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Mereka mengabadikan kenangan dengan berswa-foto, terutama di serambi masjid yang memperlihatkan payung-payung besarnya.
- Sunset di Pantai Boom
Hanya lima menit berjalan kaki dari alun-alun, plusviewer sudah bisa menikmati indahnya sunset alias matahari terbenam di Pantai Boom. Tentunya kalau jalan-jalan ke lokasi ini dilakukan saat senja hari. Plusviewer bisa duduk di bawah deretan pohon cemara ditemani angin sepoi dan deburan ombak sembari memandang perahu nelayan yang tertambat menanti masa untuk berangkat.
Pantai ini mempunyai sejarah panjang, karena dulu merupakan pelabuhan utama, jalur lintas perdagangan dan pelayaran kerajaan Singasari dan Majapahit. Fasilitasnya yang lengkap membuat pantai Boom cocok untuk semua usia, tiket masuknya pun sangat terjangkau. Wahana bermain, jogging track, spot foto, dan relief-relief tentang kisah bersejarah tersedia di sini.
Bagaimana, hanya dalam sehari kamu sudah bisa merasakan nuansa wisata yang berbeda, bukan? Hemat waktu, biaya, dan aman. Jadi, jangan lupa ya memasukkan Tuban dalam daftar tempat yang akan plusviewer kunjungi di musim liburan kali ini. Selamat berwisata dan tetap berpikir positif untuk semua hal dalam hidup ini. Jadilah manusia yang penuh nilai plus. (alf/kabarplus001)